STORIES for CHILDREN by Sister Farida

(www.wol-children.net)

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Perform a PLAY -- 031 (Alarm on the farm)

Previous Piece -- Next Piece

DRAMA -- tampilkan itu di depan teman-temanmu!
Sandiwara untuk ditampilkan oleh anak-anak

31. Alarm di pertanian


Apakah kamu mengenal Tom? Rumah Tom berada jauh di sebuah peternakan di Amerika Selatan. Suatu hari ketika dia berulangtahun, dia mendapatkan hadiah berupa seekor anak ayam. Tom merawat anak ayam itu. Lama kelamaan, anak ayam itu menjadi bertambah besar. Bulu halusnya yang tadinya berwarna kuning berubah menjadi putih, dan itulah sebabnya Tom menamai ayamnya itu, Nyonya Putih. Di peternakan itu, Tom membuatkan sebuah sarang untuk Nyonya Putih, dan setiap kali Nyonya Putih bertelur, pasti ia akan berkotek seolah-olah memberitahukannya kepada semua orang.

(suara ayam berkotek)

Ketika tanaman di kebun menjadi semakin tinggi, Nyonya Putih tidak pernah lagi berkotek yang berarti ia tidak lagi bertelur.

Tom: “Ibu, apa yang terjadi dengan Nyonya Putih? Dia tidak bertelur lagi, danaku jarang melihatnya beberapa hari ini.”

Ibu: “Tunggu saja, Tom.”

Ibu Tom menjawab sambil tersenyum. Dan beberapa minggu kemudian, Tom tahu penyebabnya.

Tom: “Ibu, Ibu, lihat!”

Tom melihat Nyonya Putih datang mendekat, dan di belakangnya ada beberapa anak ayam yang masih sangat kecil. Tom merasa senang sekali.

(suara sirine pemadam kebakaran)

Suatu hari, ada suara sirine pemadam kebakaran. Sebagian dari peternakan keluarga Tom kebakaran. Untung saja api berhasil dipadamkan sebelum membakar rumah kediaman keluarga Tom juga.

Tom: “Dimana Nyonya Putih, ya? Jangan-jangan dia ...”

Tom tidak bisa membayangkan hal yang terburuk itu, dan ia langsung mencari di sekeliling tempat itu. Apa itu? Tom melihat Nyonya Putih sudah mati terbakar dan gosong. Dengan sedih ia mengangkat Nyonya Putih. Tiba-tiba dari bawah badan Nyonya Putih Tom menemukan anak-anak ayam yang masih kecil meringkuk ketakutan.

Tom: “Kok bisa begitu?”

Ibu: “Binatang bisa tahu dengan cepat kalau ada bahaya mendekat. Ketika apinya menjadi semakin dekat, anak-anak ayam itu mencari perlindungan kepada induknya. Induk ayam itu sebenarnya bisa saja lari menghindar dari api, tetapi anak-anaknya tidak akan bisa. Nyonya Putih sangat mengasihi anak-anaknya, dan karena itu dia mengembangkan sayapnya untuk melindungi mereka sehingga dialah yang terbakar dan bukannya anak-anaknya. Nyonya Putih mengorbankan dirinya agar anak-anaknya tetap bisa hidup.”

Ayah: “Dan kasih Yesus juga seperti itu. Tom, ingat selalu bahwa Yesus sudah memberikan hidup-Nya supaya kita bisa tetap hidup.”


Tokoh: Narator, Tom, ibu, ayah

© Copyright: CEF Germany

www.WoL-Children.net

Page last modified on February 26, 2018, at 08:36 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)