STORIES for CHILDREN by Sister Farida

(www.wol-children.net)

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Perform a PLAY -- 027 (Jesus dies on the cross)

Previous Piece -- Next Piece

DRAMA -- tampilkan itu di depan teman-temanmu!
Sandiwara untuk ditampilkan oleh anak-anak

27. Yesus mati di salib


Anak: "Aku jengkel sekali kepada Yudas yang mengkhianati Yesus.”

Anak: “Mengapa Yesus tidak melawan? Dia pasti bisa membebaskan diri-Nya.”

Benar sekali, Ia bisa saja melawan, tetapi memang harus terjadi demikian.

Anak: “Aku tidak mengerti maksudnya.”

Anak Allah datang ke dunia ini untuk mati bagi dosa-dosa kita. Karena ketidaktaatan dan pelanggaran maka semua manusia terpisah dari Allah. Dan upah dosa adalah maut. Yesus mau menanggung hukuman itu untuk memulihkan kembali persekutuan antara manusia dengan Allah.

Anak: “Oh, aku bisa mengerti sekarang.”

Keputusan terakhir diambil oleh sang hakim. Setiap kali bangsa Israel merayakan pembebasan mereka dari Mesir, hakim akan membebaskan salah seorang tahanan.

Pilatus: “Siapa yang harus aku bebaskan dari penjara tahun ini? Yesus atau Barabbas?”

Sebenarnya, Pilatus ingin membebaskan Yesus dibandingkan dengan membebaskan Barabbas, sang pembunuh, dan itulah sebabnya ia mengulangi pertanyaannya,

Pilatus: “Siapa yang kalian kehendaki untuk dibebaskan, Barabbas atau Yesus?”

Orang banyak: “Bebaskan Barabbas! Barabbas!”

Pilatus: “Lalu apa yang harus aku putuskan tentang Yesus ini?”

Orang banyak: “Salibkan Dia! Salibkan Dia!”

Dan terjadilah demikian. Anak Allah memikul kayu salib di punggung-Nya yang berdarah, sampai ke atas bukti Golgota, untuk mati menggantikan kita. Ia memikul hukuman dosa, yang sebenarnya layak untuk kita tanggung. Selama enam jam, Yesus tergantung di atas kayu salib itu. Sebelum Ia mati, Iamengucapkan kata-kata yang sangat penting bagi seluruh dunia,

Yesus: “Sudah selesai!”

Kemudian Ia menutup mata-Nya dan mati bagi dosa-dosa seluruh dunia.

Semua orang yang percaya kepada Yesus akan mendapatkan kembali persekutuan dengan Allah dan kehidupan kekal.

Apakah kamu percaya akan hal itu?

Ketika Anak Allah mati, langit menjadi gelap gulita—di siang hari!—dan kemudian terjadi gempa yang mengguncangkan semua yang ada. Dengan sangat terkejut, pemimpin pasukan yang ada di sana mengatakan,

Pemimpin pasukan: “Dia ini pasti Anak Allah!”

Di sore harinya, Yesus dibaringkan di dalam sebuah kubur, tetapi Ia tidak tetap berada di dalam kubur itu. Peristiwa yang sangat indah akan terjadi!

Aku akan menceritakannya dalam kisah selanjutnya.


Tokoh: Narator, dua orang anak, Pilatus, orang banyak, Yesus, Pemimpin pasukan

© Copyright: CEF Germany

www.WoL-Children.net

Page last modified on March 05, 2018, at 11:43 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)