STORIES for CHILDREN by Sister Farida(www.wol-children.net) |
|
Home عربي |
Home -- Indonesian -- Perform a PLAY -- 078 (Lou Ling makes a decision) This page in: -- Albanian -- Arabic? -- Armenian -- Aymara -- Azeri -- Bengali -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- Farsi -- French -- Fulfulde -- German -- Greek -- Guarani -- Hebrew -- Hindi -- INDONESIAN -- Italian -- Japanese -- Kazakh -- Korean -- Kyrgyz -- Macedonian -- Malayalam? -- Platt (Low German) -- Portuguese -- Punjabi -- Quechua -- Romanian -- Russian -- Serbian -- Slovene -- Spanish-AM -- Spanish-ES -- Swedish -- Swiss German? -- Tamil -- Turkish -- Ukrainian -- Urdu -- Uzbek
DRAMA -- tampilkan itu di depan teman-temanmu!
Sandiwara untuk ditampilkan oleh anak-anak
78. Lou Ling membuat keputusanLou Ling punya masalah besar. Ia berpikir tentang patung yang ada di atas rak di atas pintu depan rumahnya. Ia hidup di China dan orangtuanya mengatakan bahwa patung yang terbuat dari kayu itu adalah allah. Tidak mungkin, pasti tidak mungkin. Allah yang hidup ada di surga, dan patung yang ada di rak itu tidak lain hanya sekedar patung yang mati saja. Ia memiliki tangan tetapi tidak bisa menolong siapapun. Ia memiliki mulut tetapi tidak bisa berbicara. Ia memiliki telinga tetapi tidak bisa mendengar. Banyak orang menyembah patung itu tetapi mereka tidak tahu bahwa Allah yang hidup melarang manusia melakukan hal iyu: Akulah Tuhan Allahmu, jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Lou Ling berpikir keras mengenai hal itu. Lou Ling: "Apakah memang patung yang di atas rak itu adalah allah yang sesungguhnya?" Di dalam sekolah Kristen tempatnya belajar, ia mendengar mengenai satu-satunya Allah yang benar. Ia belajar bahwa Allah mengutus Anak Tunggal-Nya ke dalam dunia, sehingga Ia bisa mati bagi dosa-dosa manusia. Lou Ling sangat terkesan dengan apa yang didengarnya bahwa Dia bangkit kembali setelah mati tiga hari dan kemudian hidup selama-lamanya di surga. Siapa yang benar? Siapa Allah yang sesungguhnya? Yesus atau patung di rak yang di atas pintu itu? Lou Ling: "Aku tahu apa yang harus aku lakukan: aku akan mengubur patung di rumahku di halaman. Dan kalau mereka bisa hidup lagi, berarti memang dialah allah yang benar." Lou Ling mengambil cangkul, menuju ke halaman dan kemudian menguburkan patungnya di sana. Dia sangat puas dengan idenya itu dan masuk kembali ke dalam rumahnya. Hari pertama berlalu. Di hari kedua, Lou Ling membuang sedikit bagian tanah yang menimbun patung itu. Tetapi patung itu masih ada di sana. Ia tidak sabar menunggu hari yang ketiga. Tetapi di hari ketiga, sama seperti hari-hari sebelumnya, patung itupun masih tetap terbaring di dalam tanah. Lou Ling: "Sekarang aku percaya kepada Tuhan Yesus, yang mati bagiku dan bangkit kembali." Lou Ling membuat keutusan yang tepat dan sering mengalami sendiri bahwa Allah yang hidup selalu menyertainya dan tidak pernah meninggalkannya sendirian. Allah berkata di dalam Firman-Nya: "Akulah Tuhan, Allahmu; jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Tidak boleh ada sesuatupun yang lebih penting bagimu selain Aku." Tokoh: Narator, Lou Ling © Copyright: CEF Germany |