Home -- Indonesian -- Perform a PLAY -- 073 (Shock in the classroom 1)
73. Kejutan di ruang kelas 1
Liburan sudah selesai. Sayang sekali! Tetapi hari-hari sekolah pasti juga tidak akan membosankan. Para murid di Sekolah Oak Tree berkumpul di dalam kelompok-kelompok kecil. Mereka memakai pakaian yang agak kuno, tetapi itu memang kebiasaan pada masa itu. Meski demikian, mereka suka membanggakan diri mereka. Khususnya Jim. Apapun yang dikatakannya, orang akan mengikutinya.
Jim: "Dengar! Kalau guru yang baru itu datang dan mau membuat aturan macam-macam, kita harus memastikan bahwa dia akan segera pergi dari sini. Kita sudah berhasil membuat tiga guru tidak bisa bertahan di sini, dan kita tidak akan membiarkan guru baru ini bertahan lama di sini.”
1. anak sekolah (perempuan): "Tidak ada guru yang bisa tahan mengajar kita, meskipun kita adalah anak-anak yang saaangat baaaik dan saaangat rajin belajar." (semua anak tertawa dengan rasa puas)
2. anak sekolah (perempuan): "Dia datang. Cepat, masukke dalam kelas!"
1. anak sekolah (perempuan): "Bagaimana sampai guru itu bisa mengajar di sekolah kita?"
2. anak sekolah (perempuan): "Kepala sekolah mengatakan bahwa Tuhan yang mengutus dia kesini."
Jim: "Kalau begitu kita yang akan mengutus dia pergi dari sini." (semua anak tertawa)
(suara lonceng sekolah)
Suara lonceng sekolah terdengar. Jim dan teman-temannya duduk di bangku paling belakan di kelasnya. Dengan penasaran, mereka menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Pak guru yang baru itupun masuk ke dalam kelas. Ia kelihatan sangat tenang ketika memandangi anak-anak di ruangan kelas itu.
Guru: "Selamat pagi anak-anak. Kita mau bergaul dengan baik tahun ini. Jika kita ingin mendapatkan tahun ajaran yang baik, maka kita perlu memulai dengan baik hari ini. Silahkan berdiri. Kita akan berdoa.”
Berdoa? Murid-murid tercengang. Jim begitu terkejut sehingga dia secara otomatis berdiri dan melipat tangannya.
Guru: "Tuhan Yesus, bantulah kami bekerja bersama dan bergaul dengan baik tahun ini. Terima kasih untuk setiap siswa, dan aku berdoa bahwa setiap mereka dapat mengenal Engkau, karena Engkau mengasihi setiap mereka. Amin."
Murid-murid tidak mengerti apa arti doa tersebut. Tetapi doanya meresap ke dalam hati mereka. Sang guru menginginkan supaya mereka mengenal Yesus karena Yesus mengasihi mereka. Mereka tidak pernah mendengar hal seperti itu sebelumnya. Mereka tidak memiliki banyak waktu untuk memikirkannya. Mereka belum benar-benar pulih dari keterkejutan mereka, dan lalu hal yang kedua datang. Aku akan mengatakan apa yang terjadi berikutnya dalam drama selanjutnya.
Tokoh: Narator, Jim, dua anak sekolah (perempuan), guru
© Copyright: CEF Germany