STORIES for CHILDREN by Sister Farida(www.wol-children.net) |
|
Home عربي |
Home -- Indonesian -- Perform a PLAY -- 133 (School of life 1) This page in: -- Albanian -- Arabic? -- Armenian -- Aymara -- Azeri -- Bengali -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- Farsi -- French -- Fulfulde -- German -- Greek -- Guarani -- Hebrew -- Hindi -- INDONESIAN -- Italian -- Japanese -- Kazakh -- Korean -- Kyrgyz -- Macedonian -- Malayalam? -- Platt (Low German) -- Portuguese -- Punjabi -- Quechua -- Romanian -- Russian -- Serbian -- Slovene -- Spanish-AM -- Spanish-ES -- Swedish -- Swiss German? -- Tamil -- Turkish -- Ukrainian -- Urdu -- Uzbek
DRAMA -- tampilkan itu di depan teman-temanmu!
Sandiwara untuk ditampilkan oleh anak-anak
133. Sekolah kehidupan 1Selamat datang di sekolah kehidupan! Senang sekali kamu bisa bergabung di sini. Anak perempuan: “Bergabunglah bersama kami, pasti menyenangkan.” (suara lalu lintas, ban berdecit, mobil membunyikan klakson, bel sepeda ...) Anak laki-laki: “Berjalan di tepi jalan –Tidak boleh parkir di sini – Hati-hati tikungan tajam – Panah penunjuk arah – Dimana aku sekarang? Aku harus pergi kemana? – Tanda berhenti – Hati-hati: Jalanan licin.” Begitu banyak tanda-tanda—dan semuanya sangat berbeda. Tanda petunjuk lalu lintas di tepi jalan sangatlah penting. Tanda-tanda itu bukan dibuat untuk membatasi atau menyusahkan kamu, tetapi dibuat untuk melindungi kamu dan untuk menolong kamu sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Di dalam Alkitab, Allah juga memberikan ‘tanda-tanda petunjuk’ untuk perjalanan kehidupanmu. Allah tidak membuat tanda-tanda itu untuk menyusahkan kita, tetapi untuk melindungi kehidupan kita. Siapa saja yang taat kepada peraturan itu, ia akan sampai ke tujuan hidupnya dengan selamat. Anak perempuan: “Bergabunglah dengan kami di sekolah kehidupan.” Anak laki-laki: “Aku yakin kamu pasti bisa lulus ujiannya.” Perjalanan kehidupan itu sangat menarik. Ada dua jalan, tetapi kita hanya bisa memilih salah satunya saja. Alkitab itu bagaikan peta perjalanan. Di dalamnya ditunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Pembaca: “Masuklah melalui pintu yang sempit. Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Alkitab juga bagaikan papan petunjuk arah. Alkitab menunjukkan bahwa Yesus Kristus saja satu-satunya Jalan kepada Allah. Pembaca: “Yesus mengatakan: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6) Ketika perjalanan hidup membawa kita kepada masalah yang berat, seolah-olah kita sedang masuk ke dalam terowongan yang gelap dan kita tidak bisa melihat jalan keluar, kita bisa melihat ke dalam Alkitab, karena Alkitab itu bagaikan terang, bagaikan senter yang terang. Dan Tuhan Yesus adalah Guru yang terbaik di dalam sekolah kehidupan kita. Ia mau berjalan bersamamu melalui kehidupan ini. Apakah kamu sedang senang dan sangat gembira, atau kamu baru mengalami kecelakaan, Ia akan tetap menyertaimu dan tidak akan meninggalkan kamu. Ia sudah berjanji demikian. Pembaca: “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.” (Mazmur 50:15) Doa adalah pilihan darurat yang terbaik. Coba saja! Aku berharap kamu menikmati perjalanan kehidupan yang menyenangkan. BERHENTI! Dalam bagian berikutnya kita akan melanjutkan perjalanan kita. Tokoh: Narator, anak laki-laki, anak perempuan, pembaca © Copyright: CEF Germany |