STORIES for CHILDREN by Sister Farida(www.wol-children.net) |
|
Home عربي |
Home -- Indonesian -- Perform a PLAY -- 063 (Sammy‘s discovery) This page in: -- Albanian -- Arabic? -- Armenian -- Aymara -- Azeri -- Bengali -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- Farsi -- French -- Fulfulde -- German -- Greek -- Guarani -- Hebrew -- Hindi -- INDONESIAN -- Italian -- Japanese -- Kazakh -- Korean -- Kyrgyz -- Macedonian -- Malayalam? -- Platt (Low German) -- Portuguese -- Punjabi -- Quechua -- Romanian -- Russian -- Serbian -- Slovene -- Spanish-AM -- Spanish-ES -- Swedish -- Swiss German? -- Tamil -- Turkish -- Ukrainian -- Urdu -- Uzbek
DRAMA -- tampilkan itu di depan teman-temanmu!
Sandiwara untuk ditampilkan oleh anak-anak
63. Penemuan SammyDi jalanan kota New York angin dingin bertiup kencang. Sammy menarik topinya untuk menutupi telinganya. Setiap sore ia berjalan-jalan dengan ayahnya. Mobil melaju dengan kencang, suara rem mendecit, dan para wanita dengan tergesa-gesa masuk ke dalam bus dengan membawa tas yang penuh dengan bungkusan-bungkusan. Semua orang nampak sedang tergesa-gesa. Sammy: "Ayah, apa artinya itu?" Ayahnya, yang sedang melamun, kemudian menjawab: Ayah: "Apa maksudmu?" Sammy: "Bintang itu, ayah, bintang itu! Tidakkah ayah melihatnya?" Dengan sangat senang, Sammy menunjuk ke jendela di salah satu rumah di sana. Di jendela itu, ada sebuah lilin yang menyala, sehingga terangnya nampak seperti bintang di dalam kegelapan. Ayah: "Mereka meletakkan lilin di jendela rumah mereka sebagai kenangan akan anak mereka. Anak mereka itu sedang berada di tempat yang jauh, di medan peperangan untuk berperang melawan musuh kita. Kalau anak mereka tertembak, mereka akan memadamkan lilin itu." Sambil berjalan, ayah Sammy berpikir, mudah-mudahan aku tidak harus meletakkan lilin di jendela rumahku sebagai pengingat akan akan anak laki-laki kami. Sammy terus mencari bintang-bintang lainnya. Sammy: "Ayah, adalagi satu di sini. Ada satu lagi di sana. Lihat, ada dua lilin di jendelarumah itu. Keluarga itu mungkin memiliki dua orang anak yang sedang ada di medan perang." Di ujung jalan, Sammy mengangkat kepalanya dan tiba-tiba ia berhenti. Ia menahan nafasnya seolah-olah melihat sesuatu yang sangat sulit untuk dipahaminya. Sammy: "Ayah, lihat di sana!" Ternyata sore itu Sammy melihat sebuah bintang di langit yang mulai gelap. Sammy: "Apakah Allah juga memiliki Anak lak-laki? Mengapa Dia juga meletakkan satu bintang di jendela-Nya?" Ayah: "Ya, Allah memiliki Anak Tunggal-Nya. Ia mengutus Anak-Nya itu ke dalam dunia untuk memerangi kejahatan dunia! Dan Dia menang! Bukan dengan senjata, tetapi dengan kasih-Nya. Ia memang kehilangan nyawa-Nya. Tetapi Ia bahkan mengasihi musuh-musuh-Nya, orang-orang yang sudah menyalibkan-Nya. Allah membangkitkan Anak-Nya dari kematian. Melalui Dia kita bisa mendapatkan damai dengan Allah dan dengan sesama manusia." Di kemudian hari, Sammy sering berpikir mengenai bintang-bintang d jendela dan kemudian mengingat tentang Dia yang sudah berperang melawan kejahatan dunia dengan memberikan nyawa-Nya. Yesus memberikan kedamaian kepada kita. Tetapi masih saja ada peperangan yang mengerikan yang menimbulkan ketakutan dan penderitaan. Bom dan peluru merenggut nyawa banyak orang. Tetapi bintang di jendela Allah tidak akan bisa direnggut. Dan tidak ada juga yang bisa merenggut Pribadi yang sudah memberikan keselamatan dan kedamaian kepada semua orang yang mau menerimanya: Pribadi itu adalah Yesus Kristus. Tokoh: Narator, ayah, Sammy © Copyright: CEF Germany |