Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map


YouTube Links
App Download


WATERS OF LIFE
WoL AUDIO


عربي
Aymara
Azərbaycanca
Bahasa Indones.
বাংলা
Български
Cebuano
Deutsch
Ελληνικά
English
Español-AM
Español-ES
فارسی
Français
Fulfulde
Gjuha shqipe
Guarani
հայերեն
한국어
עברית
हिन्दी
Italiano
Қазақша
Кыргызча
Македонски
മലയാളം
日本語
O‘zbek
Plattdüütsch
Português
پن٘جابی
Quechua
Română
Русский
Schwyzerdütsch
Srpski/Српски
Slovenščina
Svenska
தமிழ்
Türkçe
Українська
اردو
中文

Home -- Indonesian -- Perform a PLAY -- 031 (Alarm on the farm)

Previous Piece -- Next Piece

DRAMA -- tampilkan itu di depan teman-temanmu!
Sandiwara untuk ditampilkan oleh anak-anak

31. Alarm di pertanian


Apakah kamu mengenal Tom? Rumah Tom berada jauh di sebuah peternakan di Amerika Selatan. Suatu hari ketika dia berulangtahun, dia mendapatkan hadiah berupa seekor anak ayam. Tom merawat anak ayam itu. Lama kelamaan, anak ayam itu menjadi bertambah besar. Bulu halusnya yang tadinya berwarna kuning berubah menjadi putih, dan itulah sebabnya Tom menamai ayamnya itu, Nyonya Putih. Di peternakan itu, Tom membuatkan sebuah sarang untuk Nyonya Putih, dan setiap kali Nyonya Putih bertelur, pasti ia akan berkotek seolah-olah memberitahukannya kepada semua orang.

(suara ayam berkotek)

Ketika tanaman di kebun menjadi semakin tinggi, Nyonya Putih tidak pernah lagi berkotek yang berarti ia tidak lagi bertelur.

Tom: “Ibu, apa yang terjadi dengan Nyonya Putih? Dia tidak bertelur lagi, danaku jarang melihatnya beberapa hari ini.”

Ibu: “Tunggu saja, Tom.”

Ibu Tom menjawab sambil tersenyum. Dan beberapa minggu kemudian, Tom tahu penyebabnya.

Tom: “Ibu, Ibu, lihat!”

Tom melihat Nyonya Putih datang mendekat, dan di belakangnya ada beberapa anak ayam yang masih sangat kecil. Tom merasa senang sekali.

(suara sirine pemadam kebakaran)

Suatu hari, ada suara sirine pemadam kebakaran. Sebagian dari peternakan keluarga Tom kebakaran. Untung saja api berhasil dipadamkan sebelum membakar rumah kediaman keluarga Tom juga.

Tom: “Dimana Nyonya Putih, ya? Jangan-jangan dia ...”

Tom tidak bisa membayangkan hal yang terburuk itu, dan ia langsung mencari di sekeliling tempat itu. Apa itu? Tom melihat Nyonya Putih sudah mati terbakar dan gosong. Dengan sedih ia mengangkat Nyonya Putih. Tiba-tiba dari bawah badan Nyonya Putih Tom menemukan anak-anak ayam yang masih kecil meringkuk ketakutan.

Tom: “Kok bisa begitu?”

Ibu: “Binatang bisa tahu dengan cepat kalau ada bahaya mendekat. Ketika apinya menjadi semakin dekat, anak-anak ayam itu mencari perlindungan kepada induknya. Induk ayam itu sebenarnya bisa saja lari menghindar dari api, tetapi anak-anaknya tidak akan bisa. Nyonya Putih sangat mengasihi anak-anaknya, dan karena itu dia mengembangkan sayapnya untuk melindungi mereka sehingga dialah yang terbakar dan bukannya anak-anaknya. Nyonya Putih mengorbankan dirinya agar anak-anaknya tetap bisa hidup.”

Ayah: “Dan kasih Yesus juga seperti itu. Tom, ingat selalu bahwa Yesus sudah memberikan hidup-Nya supaya kita bisa tetap hidup.”


Tokoh: Narator, Tom, ibu, ayah

© Copyright: CEF Germany

www.WoL-Children.net

Page last modified on February 26, 2018, at 08:36 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)