Home
Links
Contact
About us
Impressum
Site Map


YouTube Links
App Download


WATERS OF LIFE
WoL AUDIO


عربي
Aymara
Azərbaycanca
Bahasa Indones.
বাংলা
Български
Cebuano
Deutsch
Ελληνικά
English
Español-AM
Español-ES
فارسی
Français
Fulfulde
Gjuha shqipe
Guarani
հայերեն
한국어
עברית
हिन्दी
Italiano
Қазақша
Кыргызча
Македонски
മലയാളം
日本語
O‘zbek
Plattdüütsch
Português
پن٘جابی
Quechua
Română
Русский
Schwyzerdütsch
Srpski/Српски
Slovenščina
Svenska
தமிழ்
Türkçe
Українська
اردو
中文

Home -- Indonesian -- Perform a PLAY -- 109 (Who is the thief)

Previous Piece -- Next Piece

DRAMA -- tampilkan itu di depan teman-temanmu!
Sandiwara untuk ditampilkan oleh anak-anak

109. Siapa yang mencuri


Keluarga Smith sedang makan siang. Lisa dan Felix baru saja pulang dari sekolah. Semua memiliki banyak cerita untuk disampaikan. Tetapi Ibu sangat serius siang itu. Tiba-tiba ia mengajukan pertanyaan yang sangat mengejutkan.

Ibu: "Aneh sekali, tetapi kemarib pagi Ibu masih memiliki uang 25,000 rupiah di dompet Ibu. Hari ini ketika Ibu berbelanja, Ibu tidak bisa membayar karena uangnya sudah tidak ada. Apakah ada yang mengambilnya? Felix? Atau Lisa?"

Felix: "Tetapi Ibu, kami bukan pencuri."

Lisa: "Tentu saja kami tidak mengambil uang Ibu."

Mother: "Aneh sekali, kalau demikian, kemana perginya uang Ibu."

Setelah membereskan meja makan, Felix dab Lisa pergi untuk mengerjalan PR mereka. Tetapi hati Lisa tidak tenang. Ia bahkan merasa seperti meriang, karena dialah yang sebenarnya mengambil uang dari dompet Ibu.

Lisa: "Kalau saja aku tidak mengambil uang itu. Tetapi mengapa Ibu tidak mau memberikan aku uang untuk membeli anting-anting baru? Sebenarnya, aku tidak sungguh-sungguh mencuri. Aku hanya meminjamnya. Nanti aku akan mengembalikannya lagi."

Tetapi pemikiran itu tidak menenangkan hatinya.

Baru-baru ini, kelas pelayanan anak berbicara mengenai mencuri. Mencuri itu dosa, kata Alkitab. Dan dosa itu seperti tembok. Dosa itu memisahkan. Lisa bisa merasakannya dengan jelas. Sejak ia mengambil uang itu, ada tembok yang memisahkan antara dirinya dengan Ibunya. Dan ada tembok juga antara dirinya dengan Yesus.

Lisa tidak bisa membuat alasan apa-apa lagi. Dan tindakannya yang berbohong pada saat makan siang membuat hatinya menjadi semakin tidak tenang. Tidak ada sukacita di dalam hatinya sepanjang hari itu. Dan ia bahkan tidak merasa senang ketika melihat anting-anting yang disembunyikan di bawah kasurnya. Ketika ia mau tidur malam itu, ia mulai menangis.

Ibu: "Lisa, ada apa?"

Lisa: "Akulah yang sebenarnya mengambil uang Ibu. Dan sekarang, Ibu pasti tidak menyayangi aku lagi."

Ibu: "Kamu salah kalau kamu sudah mengambil uang Ibu. Tetapi kamu melakukan yang benar karena kamu berani mengatakannya dengan jujur kepada Ibu. Ibu memaafkan Lisa. Kamu bisa mengembalikan uang 25,000 rupiah itu dengan memotong uang sakumu. Apakah kamu mau Tuhan Yesus mengampuni kamu juga?"

Lisa: "Ya. Tuhan Yesus, maafkan aku karena sudah mencuri uang Ibu. Ampunilah aku. Terima kasih karena Engkau mengasihi aku."

Beban yang berat terkepas dari pundak Lisa. Ia merasa senang lagi. Dan yang paling luar biasa: Ibu dan Tuhan Yesus masih mengasihinya.


Tokoh: Narator, Ibu, Lisa, Felix

© Copyright: CEF Germany

www.WoL-Children.net

Page last modified on February 26, 2018, at 11:59 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)